Hai, di tulisan saya yang kedua ini saya coba
berbagi pengalaman dan sedikit cerita yang saya bawa sepulang dari Bromo yang
baru sempat saya tulis sekarang :D. sebenarnya bromo bukan tempat yang asing
bagi kebanyakan orang,karena begitu terkenalnya tempat ini sampai seakan
menjadi sebuah "ikon" wisata jawa timur. bermula dari bercandaan
nongkrong malam sambil begadang di warung kopi gapura dekat kampus UMM malang
akhirnya kita berangkat ke bromo tanpa ada rencana. adalah teman dan sekaligus
sahabat saya asal pulau lombok bernama ayiep yang menyeletuk pertama kali di
warung kopi. Rek dolen neng bromo yo,aku pengen hunting foto2 (rek main ke
bromo yuk,aku pengen hunting foto2). memang si ayiep yang paling terkenal hobi
hunting diantara teman saya yang lain. kemanapun tempatnya kalau dia pengen
datang pasti dia akan ngeyel buat kesana :D. Dan tanpa pikir panjang pula serta
diselipi sedikit perdebatan mengenai waktu keberangkatan kami pun mengiyakan
ajakannya. karena kebetulan waktu itu sedang musim hujan jadi kami sedikit
berdebat apakah akan berangkat malam atau keesokan harinya. akhirnya kami pun
memutuskan berangkat ke bromo keesokan harinya. Dimulai dari mencari motor
sewaan berupa motor trail/KLX ke sekitaran kota Malang akhirnya kami menemukan
tempat penyewaan motor yang harga sewanya cukup bersahabat bagi kantong
mahasiswa di daerah kedawung bernama kaldera. Berangkat 4 orang masing2
saya,ayiep,ovan dan anang kami pun akhirnya menyewa 3 motor untuk kami pakai.
Diselipi sedikit jurus tawar menawar akhirnya kami setuju menyewa 24 jam dengan
harga kurang lebih 175k.
Dimulai perjalanan melewati jalur pedesaan
(lewat jalur pintas) dari malang
|
Our Kawasaki |
Perjalanan dimulai
melalui jalur pakis-tumpang, sebenarnya ini jalur favorit bagi para pengunjung
Bromo yang memakai trail/klx karena selain jalannya sepi melalui pedesaan juga
karena jalurnya yang lumayan sedikit menantang serta berkelok-kelok. Perjalanan
menuju ke pintu ditempuh dalam waktu sekitar 1,5-2 jam dari malang tergantung
mau pelan atau lambat. Oh iya yang jangan sampai terlupa adalah perlengkapan
tubuh seperti jaket tebal,sarung tangan, syal kalau perlu dan penutup
muka/masker (paling enak sih sebenernya yg mau goncengan sama cemewew nya :D ).
Dannnnn jangan sampai lupa juga ya coy, isi full bensin dari rumah buat
jaga-jaga aja kalau perlu bawa logistic termasuk rokok biar ga asem mulut :D
Sebenarnya jalur tumpang-nongkojajar sangat
mudah dan tidak usah takut tersesat karena tidak banyak jalan simpangan. Setelah
sampai pasar nongkojajar nanti kita ambil jalur ke kanan yang kearah bromo .
ada pepatah “malu bertanya sesat dijalan”,itu sangat berlaku saat kita pergi ke
bromo, bukan berarti jalannya ribet atau gimana tapi sebagai langkah awal aja
kalau kita bingung dan sebelum nyasar mending bertanya ke orang. sebenarnya
jalan lumayan rame, akan tetapi sering dijumpai pertigaan/persimpangan jalan jadi
hukumnya wajib bertanya kalau kita bingung. Tanya aja kearah bromo dan
sepanjang perjalanan mata kita akan dimanjakan oleh pemandangan luarbiasa
indah, mulai dari keindahan alam, terasering, makam yang indah warna warni
sampai pedesaan yang sangat indah disana. Jadi saya sangat merekomendasikan
temen2 datang pakai motor aja karena simple dan bias berhenti sewaktu-waktu bagi
yang mau ambil foto.
|
Pemakaman Unik yg baru pertama kali saya lihat |
|
saya tampilkan pemandangan aslinya tanpa edited |
Sesampainya di loket
bromo nanti kita akan dikenakan biaya sekitar 32.5k per orang/60k bagi yang
berboncengan naik motor. Ini lagi keuntungan kita memakai motor ke bromo, kita
langsung bias masuk tanpa disuruh parker dan menyewa mobil jeep/hardtop. Karena
kalau kita dating pakai mobil pribadi maka kita akan disuruh parkir dan
berganti pakai mobil sewaan. Entah karena apa tapi dari cerita temen2 dulu
sering banyak mobil pribadi mogok bahkan ada yang mogok di lautan pasir dan
yang pasti itu akan sangat kasian bagi si empunya mobil karena jauh dari
bengkel. Maka dari hal itulah ada peraturan yang boleh masuk ke bromo hanya
mobil jenis jeep atau hardtop yang mempunyai tenaga oke dan gagah tentunya :D.
tapi kalau aku boleh berpendapat itu bagus juga sih peraturan, selain sebagai
lahan pendapatan masyarakat sekitar sebagai penyedia persewaan mobil hardtop
juga kasihan mobil pribadi yang mogok di lautan pasir, sopo seng kate Derek??
(siapa yg mau Derek)?. Dulu pernah motor mogok di lautan pasir aja di naikkan
ke mobil angkut buat dibawa ke atas dan harga sewanya 400k, apalagi mobil? .Ohh
iya tips juga bagi yg belum terbiasa pakai KLX/Trail, jangan pernah bermain
kopling saat di lautan pasir atau di mana aja, lebih baik bermain di gas. Jangan
keseringan pakai setengah kopling karena informasi dari temen2 KLX, kalau
keseringan main setengah kopling ditakutkan nanti jebol/kampas kopling habis.
Di penanjakan pertama,
nanti aka nada warung berjejer dan sekedar masukan aja bagi yang mau nginep
disana, nanti ada warung tulisannya warung muslim (maaf bukan fanatik)
mampirlah disana dan bertanya apakah ada kamar kosong, beliau punya 2 kamar
kosong biasanya untuk disewakan buat orang2 yang ingin mermalam di bromo. Harga
bisa di nego kok, karena saya pernah menginap di rumah beliau ber 4, kami dapat
jatah 2 kamar + makan malam nasi goreng+kerupuk+minum hangat, kami hanya
dikenakan biaya 130k dengan perjanjian di awal kami penginapan dikasih harga
100k dan untuk makan malam saya kurang tahu rinciannya haha. Cukup murah yo
gak? :D ,nanti beliau si empunya rumah akan membangunkan kita pukul 4 pagi
untuk naik ke sunrise poin yang ditempuh sekitar 30menit perjalanan. Dan itu
uademmmm pollll rek, makanya kenapa aku di awal nyaranin temen2 buat pakai
sepatu,sarung tangan, masker,jaket tebal dan kalau perlu syal. Ga usah takut
laper, di sunrise poin banyak yg jual jagung bakar, kopi, gorengan, mie
seduh,ect.
Itu sedikit cerita yang kami bawa dari bromo and next saya akan bahas tentang Lombok lagi atau mungkin malang? tungguin aja yee :D see u.. jangan lupa cek and follow IG : arief_samira
|
betapa indahnya sunrise pagi itu |
|
ini bukan cicak terbang, ini sahabat saya anang :D |
|
This is me |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar